SUB BAB 3.6 COMMON-COLLECTOR CONFIGURAION

februari 26,2023

Sub Bab 3.6 Common-Collector Configuration

[menuju akhir]




 1.Tujuan [kembali]

     a. mengetahui apa itu common - collector configuration (CC)

     b. mengetahui apa saja kokmponen yang terdapat dalam common - collector configuration (CC)

     c. dapat mensimulasikan rangkaian common - collector configuration (CC)

     d. mengetahui sifat sifat pada common colector 


2.Komponen [kembali]

 komponen komponen yang terdapat pada common collector sebagai berikut :


            1. Hall effect sensor

                Hall effect sensor  berfungsi sebagai pendeteksi kecepatan, posisi, kedekatan, pergerakan arah, dan arus listrik.Salah satu penggunaan hall effect sensor ini yaitu pada produk otomotif seperti mendeteksi posisi jok mobil, sensor sabuk pengaman, indikator minyak serta kecepatan roda untuk sistem pengereman ABS.






            2. Kabel listrik 

                Kabel listrik atau dalam bahasa Inggris disebut dengan electrical cable adalah media untuk menghantarkan arus listrik yang terdiri dari konduktor dan isolator.Konduktor atau bahan penghantar listrik ini biasanya digunakan oleh kabel listrik yaitu bahan tembaga dan yang berbahan alumunium.






            3. Dioda laser

                Dioda adalah komponen yang sering kali kita gunakan dalam kehidupan kita sehari hari, dioda ini digunakan dalam rangkaian rangkaian untuk membuat teknologi, namun dioda juga terbagi menajdi beberapa jenis salah satunya yaitu dioda laser.

            Dioda laser adalah komponen semi konduktor yang dapat menghasilkan radiasi koheren yang dapat dilihat oleh mata atau dalam bentuk spektrum infra merah ketika dialiri arus listrik.Radiasi koheren adalah radiasi yang dimana semua gelombang berasal dari satu sumber yang sama dan berada pada frekuensi dan fasa yang sama juga.






            4. Dioda faractor

                Dioda faractor, kembali lagi kita membahas tentang dioda, jika kita membahas tentang dioda ada banyak sekali terdapat jenis dioda, namun sekrang kita akan membahas tentang dioda faractor, apa itu dioda faractor?

                Dioda faractor adalah salah satu dioda yang paling banyak digunakan, dioda ini memiliki keunikan dan sangat berperan penting dalam rangkaian elektronika yang memiliki frekuensi tinggi.dioda yang mempunyai sifat kapasitas berubah-ubah sesuai dengan tegangan yang diberikannyaDioda varactor umumnya digunakan pada rangkaian yang berkaitan dengan frekuensi seperti pada rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscillator), RF Filter (Tapis Frekuensi Radio), VFO (Variable Frequency Oscillator), PLL Oscilator (Phase-Locked Loop Oscillator), tuner televisi dan tuner radio.






            5. DAC

                DAC atau (Digital to Analog Converter) adalah sebuah rangkaian atau perangkat yang digunakan untuk mengubah sinyal digital yang berbentuk biner (0 dan 1) menjadi sinyal analog yang kontinu (arus atau tegangan).Sinyal digital yaitu sinyal biner yang berbentuk bit dan merupakan kombinasi dari 1 dan 0 (level tegangan tinggi dan tegangan rendah).Maka dengan kata lain, konverter digital ke analog atau DAC ini mengubah bit menjadi sinyal analog dalam bentuk tegangan ataupun arus listrik






            6. ADC

                 ADC (Analog to Digital Converter)merupakan sebuah metode untuk mengubah sinyal digital analog menjadi sinyal digital. ADC adalah rangkaian yang mengubah nilai tegangan kontinu (analog) menjadi nilai biner (digital) yang bisa dimengerti oleh perangkat digital, sehingga bisa digunakan untuk komputasi digital. ADC ini memungkinkan rangkaian digital berinteraksi dengan dunia nyata dengan menyandikan sinyal analog ke sinyal digital yang berbentuk biner.

Rangkaian ADC ini umumnya dikemas dalam bentuk IC dan diintegrasikan dengan mikrokontroler.






            7. Sillicon controled switch

                Silicon Controlled Switch (SCS) adalah komponen elektronika yang fungsinya sebagai pengendali atau sakelar.Silicon Controlled Switch (SCS) ini termasuk anggota keluarga thyristor dengan cara kerja yang hampir mirip dengan sillicon controled rectifier (SCR).Berbeda dengan SCR, SCS ini mempunyai 4 kaki terminal yang dirancang untuk bisa memutuskan arus listrik jika kaki tambahannya yaitu kaki terminal gerbang anoda (Anode Gate) diberikan tegangan positif.Keempat kaki terminal tersebut yaitu Katoda, Anoda, Gerbang dan Gerbang Anoda. Tetapi ada juga rangkaian ataupun produsen yang menyebutkannya berbeda, dimana katoda (Cathode) akan disebut sebagai Emitor (Emitter), Gerbang (Gate) akan disebut sebagai Basis (Base) dan Gerbang Anoda (Anode Gate) akan disebut sebagai kolektor.






            8. Field effect transistor

                Field effect transistor adalah komponen yang aktif menggunakan medan listrik untuk mengendalikan konduktifitasnya. dikatakan dengan field effect karna pengoperasian pada transistor ini tergantung pada medan listrik yang ada disekitarnya dan pada tegangan yang terdapat pada input gerbangnya.






            9. Dioda schottky

                Dioda scottky biasanya juga sering disebut sebagai dioda pembawa panas, dioda ini memiliki kelebihan dibanding dengan dioda lainnya.Dioda schottky adalah jenis dioda dengan tegangan jatuh (drop voltage) yang rendah jika dibandingkan dengan dioda normal lainnya. perbedan antara dioda scottky dengan dioda normal yaitu penggunaan logam semi konduktor untuk persimpangan dioda scottky.



3.Dasar Teori [kembali]

  common collector atau kolektor bersama memiliki sifat yang berlawanan dengan sommon base. pada common collector memiliki fungsi menghasilkan penguatan arus dan tidak menghasilkan penguatan tegangan, ini merupakan kebalikan dari common base yang meghasilkan penguatan tegangan tanpa memperkuat arus.

    common collector memiliki beberapa sifat sebagai berikut:


*Impedansi input tinggi 

*Impedansi output rendah 

*Penguatan arus besar 

*Penguatan tegangan < 1 

*Penguatan daya kecil 

*Tidak mengalami perubahan fase pada output

Berikut adalah tabel karakteristik dari commom collector dan perbedaannya dengan common base dan emitter:

 

  konfigurasi common collector digunakan biasanya untuk percocokan impedensi karna memiliki impedensi input yang tinggi dan impedensi output yang rendah, berlawanan dengan konfigurasi common base dan konfigurasi common emitter.



a. transistor pnp   b. transistor npn


    Pada gambar diatas kita ditunjukan simbol dan notasi yang biasa  digunakan dalam common collector. Pada gambar A terdapat model transistor pnp dan pada gambar B kita ditunjukan model transistor npn. Perbedaan antara transistor pnp dengan transistor npn yaitu, 

        apabila pada transistor pnp arus akan mengalir dari emitor ke kolektor pada saat basisnya diberikan muatan negatif, namun pada transistor npn arus akan mengalir dari kolektor ke emitor apabila basisnya diberikan muatan positif.



    3a. Contoh Soal[Kembali]

1.  Untuk bias emiter, tegangan pada resistor emiter sama dengan tegangan antara emiter dan :

a. Basis

b. Emiter

c. Kolektor

d. Ground


2. Sebuah transistor berlaku seperti sebuah dioda dan sebuah :

a. Sumber tegangan

b. Sumber arus

c. Resistansi

d. Penyedia daya


  3.Kebanyakan elektron pada basis transistor-npn mengalir :

a. Keluar dari ujung basis

b. Menuju kolektor

c. Menuju emiter

d. Menuju tegangan basis


3a. Example[Kembali]


Gambar 3. contoh soal Transistor sebagai Penguat Kolektor (Common Colector)

Berapa impedansi masukan basis jika β = 200 ?

Penyelesaian: Karena besar setiap resistansi pada pembagi tegangan 10kΩ, tegangan basis DC adalah setengah dari tegangan sumber, atau 5 V. tegangan emitter DC adalah 0,7 atau 4,3V. Arus emitter DC adalah 4,3V dibagi 4,3kΩ, atau 1 mA. Maka, resistansi AC dioda emitter adalah:

                                                  r’e = 25 mV / 1 mA = 25 Ω

 Resistansi emitter AC

                                       

                                         re = RE ǁ RL = 4,3 kΩ ǁ 10kΩ = 3kΩ

Karena transistor memiliki gain arus AC sebesar 200, maka impedansi masukan basis : 

 

 Zin(basis) = β (re+ r’e) = 200 (3 kΩ + 25 Ω) = 605 kΩ


4.Prinsip Kerja[kembali]
  
   
    Common collector (CC) memiliki sifat dan fungsi yang berlawan dengan common base .Pada common base menghasilkan penguatan tegangan tanpa memperkuat arus, maka common collector ini memiliki fungsi yang dapat menghasilkan penguatan arus namun tidak menghasilkan penguatan tegangan.Pada hubungan common collector, input diumpankan ke basis transistor sedangkan outputnya diperoleh dari emitor transistor sedangkan kolektor-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk input maupun output.

5.Gambar Dan Rangkaian [kembali]



ini adalah contoh rangkaian kolektor common collector











7.Download File [kembali]


[menuju awal]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODUL 1 KARAKTERISTIK DIODA

MODUL 4